Mahalnya Biaya Produk Makanan Beriklan dalam Drama Korea Populer


Bagi penggemar drama Korea, pasti sudah sering melihat berbagai iklan produk makanan disisipkan dalam sebuah drama Korea populer. Dalam satu episode saja, mungkin ada sekitar dua atau tiga produk makanan yang dipamerkan. Namun patut diketahui, ternyata untuk mengiklankan produk makanan lewat sebuah drama populer itu tidaklah murah.

Dalam program acara Channel A Heard It Through the Grapevine, mereka membeberkan harga untuk menempatkan iklan produk makanan dalam drama Korea.

"Untuk hal seperti sandwich, dipatok harga 8.600 dolar AS (Rp 114 juta) jika mereka memesannya dan 17.350 dolar AS (Rp 230 juta) jika para pemainnya memakannya. Untuk ginseng itu sekitar 20 sampai 25 juta won dan satu tegukan air minum kemasan adalah sekitar 20 juta won," ujar narasumbernya dari pihak dalam industri sebagaimana dikutip Soompi.

Meskipun relatif mahal, namun menempatkan produk dalam sebuah drama yang tengah hits itu merupakan langkah efektif. Buktinya, menurut sumber tersebut, penjualan ginseng bisa meningkat hingga 176 persen.

"Kapan saja saya pergi membeli ginseng, itu habis terjual. Penjualan meningkat 176 persen. Itu juga berlaku di toko sandwich," ujarnya.

Hal tersebut jelas membawa keuntungan bagi perusahaan yang mengiklan maupun pihak produksinya. Hanya saja, terkadang penonton merasa risih dengan banyaknya iklan yang disisipkan dalam drama yang mereka sukai. Apalagi jika cara penempatan iklan produknya tidak menyatu dengan jalan ceritanya, seperti yang pernah dilakukan drama Descendants of the Sun.

“Ada adegan di mana Jin Goo sedang mengemudi mobil Hyundai dan kemudian beralih ke mengemudi otomatis sehingga dia bisa bersandar di atas dan mencium Kim Ji Won. Itu adalah sebuah adegan dengan banyak kontroversi. Sistem ini seharusnya membantu kemudi, tapi itu digunakan untuk sesuatu yang tidak wajar. Pada kenyataannya, jika Anda melepaskan roda kemudi selama lebih dari 20 detik, sistem berhenti berfungsi. Setelah episode, banyak pemirsa yang kesal,” jelasnya.

Tapi untungnya, kontroversi iklan Hyundai itu tidak mempengaruhi bisnis perusahaan mobil tersebut. “Dari sudut pandang bisnis, bukan sesuatu yang buruk jika ada kontroversi? Bisnis melihat hal itu dari sudut pandang sebaliknya. Tidak peduli seberapa alami sineas mencoba membuatnya, penonton akan selalu tahu. Jadi mereka pikir mereka mungkin juga membuatnya tampak jelas,” jelasnya. (Muvila)

Reply to this post

Posting Komentar