Ini Bocoran Cerita Film B.J. Habibie Masa Remaja (Sebelum Bertemu Almarhum Ainun)



Bisnis.com, JAKARTA--Kisah hidup dan kisah cinta Bapak Teknologi Indonesia BJ Habibie pada Ainun, sukses menyedot pecinta buku biografi maupun film Indonesia. Kini giliran kisah biografi Habibie --yang bernama panggilan Rudy-- dalam buku berjudul "Rudy, Kisah Masa Muda Sang Visioner" yang akan dibawa ke layar lebar.

"Kira-kira akan tayang Desember 2016 filmnya," kata Gina S. Noer, sang penulis biografi saat ditemui usai peluncuran buku "Rudy, Kisah Masa Muda Sang Visioner" yang digelar di Perpustakaan Habibie Ainun di kediaman BJ Habibie, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Senin.

Gina menjelaskan, akan kembali menjadi penulis naskah dari film yang akan diproduksi oleh rumah produksi MD itu. Dalam pengerjaan biografi Presiden RI periode 1998-1999 itu, Gina menemui beberapa tantangan.

"Pada dasarnya kan saya penulis skenario yang menulis untuk visual,tapi ini buku pertama saya jadi beda banget. Kesulitannya di situ," ujarnya.

Selain itu, ia menuturkan, bekerja bersama BJ Habibie yang sangat memperhatikan terinci juga menjadi tantangan tersendiri.

"Menaruh memori Eyang yang sedemikian banyaknya ke dalam konteks sejarah Indonesia menjadi tantangan saya dalam menulis," katanya.

Ia menimpali, "Bicara soal Rudy itu adalah bicara soal tumbuhnya Indonesia. Sementara, bagi Eyang semua harus sempurna, mudah-mudahan siapapun yang membaca ini akan menjadi generasi yang problem solver, dan membuat orang bisa berani percaya pada potensi orang lain."

Filmnya akan berkisah mulai dari masa kecil Habibie, remaja, kehidupan kuliah, termasuk kisah cintanya dengan perempuan asal Jerman sebelum berjumpa Ainun.

"Namanya Ilona. Ya, biasalah, saya kan juga manusia biasa, ada kawan cantik beri saya senyum manis masa kita merengut?," ujar Habibie, mengenang kisahnya bersama si gadis bermata biru yang menikah lebih dulu dari dirinya.

Habibie pun mengisahkan, belajar ke Jerman bukan atas beasiswa karena ibunya pantang memanfaatkan uang negara selagi masih bisa membiayai anaknya sendiri.

"Kiriman ibu saya sering telat. Saya sering kelaparan. Ilona ini baik pada saya. Dia sering datangi saya ke perpustakaan, beri apel dan roti," demikian Habibie.



source: lifestyle.bisnis.com

Reply to this post

Posting Komentar